WHAT'S NEW?
Loading...

Taman Hutan Raya Ir H. Djuanda Bandung Part 2


Kelanjutan dari kisah kemarin, kami pergi ke goa belanda yang jaraknya cukup jauh dari goa jepang. Goa belanda sendiri ukurannnya lebih besar dari goa jepang dari segi dingding juga goa belanda sudah di perkuat dengan menggunakan semen.
Didalam goa belanda juga ada semacam rel pada lantai goa mungkin pada saat itu rel tersebut digunakan sebagai rel untuk membawa bahan material atau semacamnya. Keadaan goa tersebut juga cukup ramai dibandingkan goa jepang. Banyak juga pengunjung dari luar negeri yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda terutama saat itu kebanyakan dari timur tengah.
Hal yang paling ane merasa aneh dibilang merasa horor adalah ketika ane memasuki lorong gua dan menemukan semacam sesajen, entah untuk apa sesajen itu dibuat. Setelah menelusuri goa belanda dibagian sisi belakang goa ada terdapat papan petunjuk arah yang mengarah ke curug dan penangkaran rusa.Jarak antara goa belanda dan penangkaran rusa lumayan cukup jauh. Ada juga jasa ojek yang menawarkan untuk pergi ke berbagai objek wisata di Taman Hutan Raya Ir. H.Djuanda namun setelah mendengar dari pengunjung yang bertanya berapa tarif untuk ojek saya pun tidak berniat untuk naik ojek tersebut karena tarifnya yang mahal sekitar 70 ribu/ ojek.
Kami pergi menuju curug dan penangkaran rusa dengan berjalan kaki. keadaan menuju objek wisata tersebut cukup sejuk karena di sekitar jalan setapak terdapat pepohonan yang cukup besar. 
Sewaktu ke penangkaran rusa kami melewati sungai yang cukup besar namun cukup miris karena sungai tersebut terdapat sampai plastik maupun sampah dari hutan.
keadaan penangkaran rusa lumayan cukup sepi terdapat beberapa pengunjung. keadaan di curug juga cukup sepi mungkin karena kami tiba saat siang. Setelah mengunjungi beberapa objek wisata yang berada dihutan kemudian kami pergi menuju musium namun sayangnya pada saat itu musium tutup dan akhirnya kami pulang. 

Taman Hutan Raya Ir H. Djuanda Bandung Part 1

selamat pagi menjelang siang guys. kali saya akan menceritakan pengalaman saya ketika pergi ke Taman Hutan Raya Ir H,. Djuanda Bandung. hal pertama yang akan ane ceritakan yaitu ketika pertama akan pergi saat itu saya berpikiran untuk pergi mengunjungi spot spot yang anda di bandung, karena pada saat itu kantor yang ditempati untuk magang ada kegiatan dari google.
Kemudian saya mencari objek wisata yang berada di bandung di google maps. Terdapat beberapa list yang cukup dekat dari kami berada. dan akhirnya kami memilih Hutan Raya Ir. H. Djuanda untuk kami kunjungi karena daerahnya cukup dekat dan juga harga tiket masuk yang murah.
Kami mulai pergi sekitar jam 10 pagi menggunakan kendaraan roda dua. dengan cuaca cukup panas kami pergi.
Dengan mengendari motor kami tiba disana sekitar jam 10:30 an. saat tiba disana kami diminta untuk untuk membayar karcis seharga 60 ribu namun di tawar menjadi 50 ribu / 2 motor atau sekitar 13 ribuan/orang. Setibanya disana suasana nya cukup ramai cenderung sepi. Kami terlebih dahulu melihat peta petunjuk arah objek wisata. disana terdapat 10 objek wisata berbeda diantarannya : taman bermain, panggung terbuka, plaza tahura, Museum Ir. H. Djuanda, camping ground, Guest Host, Forest Cafe, Goa Jepang, Goa Belanda, Penangkaran Rusa, Curug Omas Maribaya. Dengan pilihan yang begitu banyak kami mencoba untuk mendatangi satu persatu objek wisata tersebut. Objek pertama yang kami kunjungi yaitu goa jepang sekitar 500 meter dari gerbang kedatangan. Disekitaran jalan menuju goa tersebut terdapat pedagang pedagang yang menjajahkan makanan ringan serta minuman.
 Saat mengunjungi goa jepang tersebut disekitar luar goa jepang terdapat orang yang menyewakan senter seharga 5 ribu sebagai penerangan karena di dalam goa sangat gelap.
Suasana didalam goa tersebut cukup gelap serta dingin, terdapat sebagian air yang menggenang serta juga terdapat beberapa kelelawar yang tinggal disana. Keadaan dinding digoa tersebut memiliki tekstur yang kuat mungkin dari jenis tanahnya yang berupa batu cadas. Setelah melihat melihat goa jepang kemudian kami pergi menuju goa belanda.
cerita selanjutnya ada di part 2 tapi tunggu dulu ya. dibawah ada video sewaktu di goa jepang nih :D

Adventure di Gunung Galunggung part 2

kelanjutan dari cerita kemarin, kami mulai menaiki Gunung Galunggung pada pagi hari dengan menaiki jalan kaki. pada saat itu udara yang masih pagi cukup segar untuk di hirup. kami menaiki gunung galunggung lumayan cukup lama sekitar 2 - 3 jaman dari kaki gunung.
perjalanan tersebut lumayan cukup melelahkan sih tapi bukan jarak yang ditempuhnya melainkan kisah perjalannya yang  kami cukup capek karna lelah tertawa :D merutku perjalanan jauh sekalipun kalaupun kita bisa bersama dengan kawan dekat perjalanan tersebut merasa lebih dekat. 


setelah tiba ditangga kami pun menaiki tangga tersebut ditengah perjalanan menaiki tangga kami pun makan terlebih dahulu karena sebelumnya kami telah membeli nasi diwarung bawah cipanas.
makan nasi seandanya aja gan duhh :D , setelah makan kami pun melanjutkan kembali untuk pergi ke kawah gunung galungung. sesampainya dipuncak kami pun turun kebawah gunung galunggung.




setelah dibawah kami pun terpikir untuk mengetahui air terjun yang berada di belakang tebing galunggung sekalian untuk mandi gan, lumayan nihh badan udah basah keringat. :D


setelah habis mandi kami pun pulang kerumah masing masing masih sama seperti yang waktu berangkat kami pergi dengan menumpang mobil orang lain.
masih ada cerita cerita yang lain tunggu aja yaa
mohon maaf jika ada kata kata ataupun tatabahasa yang kurang mendukung.

Adventure di Gunung Galunggung part 1


yaps kembali lagi bersama ane, sekarang ane akan menceritakan tentang pengalaman ane pergi ke gunung galunggung, tapi sebelum menceritakan pengalaman ane pergi ke gunung galunggung ane akan menceritakan sedikit mengenai gunung galunggung.
Gunung galunggung sendiri gunung berapi yang masih aktif dengan ketinggian 2.167 meter diatas permukaan laut dan terletak 17 km dari pusat kota tasikmalaya. untuk mencapai ke puncak agan akan melewati sekitar 620 anak tangga. di wilayah gunung galunggung ini memiliki daya tarik wisata diantaranya adalah sekitar 120 hektare hutan perhutani, objek pemandian air panas sekitar 3 hektare dengan fasilitas kolam renang, kolam renang dan juga bak rendam air panas.
Selanjutnya cerita mengalami pengalaman ane.
Pada awalnya ane bersama teman teman pramuka ane berencana akan pergi camping dan menginap satu malam. Namun tak disangka bapak Pembina kami membatalkan kegiatan terssebut karena suatu halangan. Yah akhirnya ane bersama teman teman ane nekat untuk pergi dan merencanakan kepergian tersebut.
Ane bersama teman teman ane berencana pergi pada hari sabtu sehabis pulang sekolah. Ane dan teman teman pergi dengan membawa perbekalan seadanya diantaranya makanan ringan dan juga beras. Ane mulai pergi pada pukul 15:00 sorean sehabis pulang sekolahan dengan menumpang pada mobil yang searah menuju gunung galunggun, pada mobil pertama ane bersama teman menumpang mobil pick up dari kawasan desa arjasari sampai perbatasan jalan baru yang akan ke galunggung (tidak lupa kami berterima kasih kepada sopir yang membawa kami). Dari sana ane kemudian jalan kaki agak lumayan jauh sihh. Tapi tidak lama kemudian kami mendapatkan tumpangan lagi mobil pick up sampai ke perbatasan objek galunggung.
Dari perbatasan galunggung kami melanjutkan jalan kaki sampai setengah jalan kemudian ada tumpangan lagi mobil pln yang akan memperbaiki jaringan listrik di kawasan objek galuggung. Kami sampai di gerbang galunggung pada adzhan magrib dan untungnya untuk masuk ke objek galunggung itu gratis karena pada saat itu ada event yang diadakan objek wisata galunggung. Kami melakukan ibadah sholat magrib di masjid wisata galunggung.
Kemudian kami pergi menuju objek pemandian air panas kemudian istirahat makan di saung yang disediakan wisata pemandian air panas. Setelah sholat isya kemudian kami mencari tempat tidur karena keadaan saat itu dingin karena hujan gerimis.
Untuk nya ada pedagang yang menawarkan warung dagangannya untuk disewa oleh kami sekitar Rp 40000 karena kami perginya berempat kami patungan Rp 10000 tiap orang.

 Kami tidur disana dan pada tengah malam nya kami berenang di pemandian air panas tersebut, suasana saat itu cukup ramai orang orang yang berenang, di padukan dengan suasana malam yang dingin dan pemandian air panas yang hangat memiliki kesan yang berbeda.
Kami berenang sampai pukul 2 pagi dan melanjutkan tidur kembali…
lanjutan cerita nya ada di  ->> Part 2
 .