Didalam goa belanda juga ada semacam rel pada lantai goa mungkin pada saat itu rel tersebut digunakan sebagai rel untuk membawa bahan material atau semacamnya. Keadaan goa tersebut juga cukup ramai dibandingkan goa jepang. Banyak juga pengunjung dari luar negeri yang berkunjung ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda terutama saat itu kebanyakan dari timur tengah.
Hal yang paling ane merasa aneh dibilang merasa horor adalah ketika ane memasuki lorong gua dan menemukan semacam sesajen, entah untuk apa sesajen itu dibuat. Setelah menelusuri goa belanda dibagian sisi belakang goa ada terdapat papan petunjuk arah yang mengarah ke curug dan penangkaran rusa.Jarak antara goa belanda dan penangkaran rusa lumayan cukup jauh. Ada juga jasa ojek yang menawarkan untuk pergi ke berbagai objek wisata di Taman Hutan Raya Ir. H.Djuanda namun setelah mendengar dari pengunjung yang bertanya berapa tarif untuk ojek saya pun tidak berniat untuk naik ojek tersebut karena tarifnya yang mahal sekitar 70 ribu/ ojek.
Kami pergi menuju curug dan penangkaran rusa dengan berjalan kaki. keadaan menuju objek wisata tersebut cukup sejuk karena di sekitar jalan setapak terdapat pepohonan yang cukup besar.
Sewaktu ke penangkaran rusa kami melewati sungai yang cukup besar namun cukup miris karena sungai tersebut terdapat sampai plastik maupun sampah dari hutan.
keadaan penangkaran rusa lumayan cukup sepi terdapat beberapa pengunjung. keadaan di curug juga cukup sepi mungkin karena kami tiba saat siang. Setelah mengunjungi beberapa objek wisata yang berada dihutan kemudian kami pergi menuju musium namun sayangnya pada saat itu musium tutup dan akhirnya kami pulang.